Ketika kita ketik, “Usaha kecil yang menjanjikan” di Google, hasil penelusuran akan menjunjukkan betapa banyak artikel yang menulis mengenai daftar usaha dengan aneka peluang yang ditawarkan.
Tentu saja artikel-artikel tersebut sangat bermanfaat sebagai referensi kita untuk memilih jenis usaha yang hendak kita lakukan.
Namun, untuk mencari tahu jenis usaha kecil di masa depan yang menjanjikan, enggak cukup dengan hanya bertanya kepada Google saja.
Setelah membaca artikel-artikel itu pun ternyata masih belum bisa membuat kita yakin untuk memulai bisnis. Seperti masih ada yang kurang.
Saya pun merasakan hal yang sama. Ketika punya angan-angan pengin berbisnis, kemudian saya lari mencari informasi di Google.
Memang banyak sekali informasi tentang bisnis saya dapatkan di sana, tapi ya tetap belum bisa memutuskan hendak memulai bisnis apa.
Setelah diskusi ke sana ke mari dengan beberapa orang teman, akhirnya saya sedikit tercerahkan. Sebenarnya ada yang perlu dibenahi terlebih dulu di dalam diri kita, sebelum memutuskan untuk berbisnis.
Sederhana, tapi hal ini penting untuk kita perhatikan.
Usaha Kecil yang Menjanjikan
Pertama mengenai persepsi kita tentang usaha kecil yang menjanjikan.
Secara sekilas maknanya memang seolah memberikan efek yang spektakuler. Padahal kenyataannya, kalau mau hasil yang menjanjikan, ya logikanya harus siap keluar modal yang lumayan.
Logika sederhananya kan, “Usaha yang kecil, sewajarnya mendapat hasil yang enggak terlalu besar,” betul?
Sedangkan faktanya, banyak sekali orang yang penginnya punya usaha kecil, tapi hasilnya lumayan. Kenapa?
Karena secara modal, enggak butuh banyak, secara pengelolaan juga enggak ribet. Atau bisa juga ada anggapan kalau usahanya masih kecil, biaya operasional belum terlalu banyak.
Siapa sih yang enggak tergiur? Usahanya bisa menghasilkan untung lumayan, dengan modal sedikit dan biaya operasional kecil.
Apalagi kalau bisa bertahan dalam waktu yang lama, bahkan terus meningkat penghasilannya.
Sumber gambar: pixabay.com
Kriteria Besar Kecilnya Sebuah Bisnis
Kita enggak bisa asal-asalan menyebut bisnis yang kita jalankan termasuk kriteria usaha kecil atau besar. Ada ukuran untuk menilainya. Enggak biaa hanya dilihat dari penampakan fisiknya saja, atau dari pendapatannya saja.
Nah, apa saja kriteria yang digunakan untuk menilainya?
Besarnya Aset
Dikatakan usaha kecil jika asetnya sebesar 100 – 200 juta. Jumlah ini ditotal dari semua kekayaan usaha yang digunakan untuk proses produksi dan operasional.
Besarnya Omset
Jika omset pertahun tembus 300 juta hingga 2,5 Milyar, maka bisa dikatakatan masuk kategori usaha kecil.
Kalau misalkan usaha itu belum berjalan, ya bisa diprediksi dari besaran potensi omset yang dihitung dengan cara-cara tertentu.
Fasilitas yang Dimiliki
Sisi fasilitas ini nantinya berhubungan juga dengan aset usaha. Jika untuk ukuran usaha kecil, tentu jumlah fasilitasnya lebih sedikit dibanding usaha menengah.
Misal ditotalkan dengan aset yang lain, harusnya enggak lebih dari 200 juta. Jika memenuhi kriteria ini, maka bisa disebut sebagai usaha kecil.
Jumlah Karyawan yang Dimiliki
Umumnya usaha kecil masih dikelola personal oleh pemilik usaha itu sendiri. Biasanya belum butuh banyak karyawan untuk mengelola. Kalaupun ada karyawan, ya hanya satu atau dua orang saja.
Dari keempat kriteria untuk menentukan jenis usaha di atas, tentu kita bisa menyimpulkan bahwa yang dimaksud usaha kecil itu bukanlah bentuk usaha yang dijalankan asal-asalan doang. Tanpa memikirkan aset, omset, fasilitas dan jumlah karyawan.
Ingat, ya? Makna antara “Usaha kecil” dengan “Usaha modal kecil” itu berbeda.
Dugaan saya, selama ini banyak orang yang salah menafsirkan hal ini. Sehingga ketika hendak memulai usaha, mereka diribetkan oleh pertimbangan besaran modal yang dipunya.
Sehingga karena enggak mau ambil risiko, ya memilih untuk menjalankan usaha yang dinilai kebutuhan modalnya paling kecil.
Apakah mereka di kemudian hari bisa berhasil? Ada yang gagal, tapi banyak juga yang sukses.
Usaha Modal Kecil yang Menjanjikan
Sekarang pertanyaannya, “Ada enggak sih usaha yang modalnya kecil, tapi menjanjikan hasilnya?”
Pertanyaan ini wajar adanya, karena saat ini zamannya sudah berubah. Orang mau buka usaha enggak harus punya tempat, duit buat modal beli produk, maupun enggak harus punya karyawan untuk menjalankannya. Kok bisa?
Internet telah mengubah gaya hidup kita, Bro. Bahkan orang-orang yang punya usaha fisik, sudah mulai memikirkan mengonlinekan usahanya.
Sedangkan orang-orang yang punya usaha online, justru lebih semangat mengembangkan sistem bisnis onlinenya.
Karena realitanya, modal untuk menjalankan bisnis online jauh lebih kecil dibandingkan bisnis konfensional yang membutuhkan properti dan modal duit untuk menyiapkan produknya.
Usaha Modal Kecil Seperti Apa yang Cocok Buat Kita?
Seperti yang saya sampaikan di awal pembahasan artikel ini ya? Di Google banyak banget referensi jenis usaha yang bisa kita pilih.
Bahkan beberapa artikel menunjukkan berapa potensi penghasilannya dan bagaimana cara menjalankannya.
Namun, masalahnya enggak semua orang bisa cocok dengan jenis usaha yang dijabarkan di sana. Secara potensi keuntungan, mungkin cukup menjanjikan. Tapi, dari sisi kemampuan kita untuk menjalankan bisnis itu bagaimana?
Bukankah untuk menjalankan sebuah bisnis tuh enggak cukup hanya berdasarkan pertimbangan potensi keuntungan saja?
Saya ingat betul bagaimana saran dari para marketer sukses. “Kalau mau bisnis, pilihlah bidang yang kita pahami teknis operasionalnya. Minimal bidang yang kita suka, atau yang enggak jauh dari profesi kita.”
Ini logis, karena jika kita paham teknis operasionalnya, maka bisa dengan mudah mengawal proses bisnis itu. Jadi wajar juga kalau seorang penulis buku, di masa depan bisa menjadi pengusaha penerbitan buku.
Ya, karena selama jadi penulis, dia akan belajar banyak bidang penulisan dan penerbitan. Sehingga punya bekal untuk berbisnis di bidang itu.
Usaha Modal Kecil Identik dengan Minim Risiko
Hampir bisa saya pastikan, ketika kita memilih bisnis yang modalnya kecil, tak lain karena faktor risiko kerugiannya yang juga kecil. Bagi pengusaha pemula menjadi sangat wajar jika memilih hal ini.
Salah satu pilihan yang sering diambil adalah usaha bisnis online.
Silakan temukan rahasia sukses berbisnis online melalui media sosial di artikel tersebut.
Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan
Jika ngobrolin usaha yang menjanjikan di masa depan, berarti kita akan membicarakan target jangka panjang.
Semacam butuh kemampuan untuk memprediksi jenis usaha apa yang mampu bertahan dalam jangka waktu lama dan potensi penghasilannya tetap bagus.
Memang enggak mudah, tapi kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah terbukti mampu menjalankan usaha itu.
Mampu menunjukkan hasilnya, dan memang bisa meyakinkan kita bahwa produk yang dia jual akan terus laku hingga waktu yang enggak bisa ditentukan.
Dan, sebagian besar dari orang-orang sukses itu adalah para marketing online yang menjual produk-produk digital. Seperti produk Digipreneur yang akan selalu dibutuhkan orang untuk mengembangkan bisnis.
Nah, silakan tentukan pilihan kita sekarang juga. Karena di zaman teknologi online seperti sekarang ini perubahan bisa terjadi begitu cepat. Siapa yang terlambat mengambil keputusan, siap-siap saja akan tertinggal.
Sekadar mengingatkan bahwa, Bapak Darmo Hadipranoto dulu memulai bisnis es krim Campina dari garasi rumah miliknya di Surabaya. Sekarang kita bisa lihat es krim Campina ada di mana-mana.
Ada empat elemen yang dijadikan variabel kesuksesan sosial media marketing, yaitu: Content Creation, Content Sharing, Connecting, dan Community Building. Keempat elemen ini diungkapkan oleh seorang pakar bernama Susan Gunelius dalam bukunya yang berjudul 30 Minute Social Media Marketing.
Dari keempat elemen itu, Content Creation-lah yang menjadi kunci dalam memikat customer untuk order. Namun masalahnya, tidak semua orang mampu dan punya cukup dana untuk membuat konten yang menarik.
Jika Anda merasa jualan di media sosial sepi order, hampir bisa dipastikan masalah yang sama juga terjadi pada Anda.
Kami bisa merasakan bagaimana perjuangan Anda untuk sukses berbisnis di media sosial. Membuat konten yang menarik, mengembangkan jaringan, berinteraksi dengan customer, membangun komunitas, hingga mengelola order ketika ada pesanan dari customer. Semua itu jelas butuh effort yang besar ketika harus Anda jalankan sendiri.
Tentu saja Anda tidak akan pernah menyerah sebelum meraih sukses berbisnis di media sosial. Anda tidak mau berada di barisan paling belakang dari pesaing-pesaing anda yang juga punya impian sama dengan Anda. Anda tidak mau gagal sebelum berhasil membuktikan kepada orang-orang bahwa Anda pun bisa sukses dengan usaha Anda sendiri.
Oleh karena itu, kami telah siapkan solusi atas masalah-masalah Anda tersebut. Kami akan tunjukkan bahwa ini sangat bisa membantu Anda menaikkan order dari media sosial dengan mudah dan murah. Pasti!
Namun sebelum itu, mari kita lihat fakta-fakta yang berkaitan dengan aktivitas orang Indonesia di media sosial. Hal ini perlu kami paparkan untuk memberi gambaran kepada Anda mengenai seberapa besar potensi pasar di media sosial.
Sumber gambar: pixabay.com
Populasi Pengguna Media Sosial di Indonesia
Hasil survey tahun 2017 menunjukkan bahwa ada 106 juta orang Indonesia yang menggunakan media sosial dari total populasi penduduk 262 juta jiwa. Ini artinya 40,5% orang Indonesia menggunakan media sosial.
Bahkan di tahun 2018 Indonesia tercatat sebagai pengguna internet terbanyak nomor 6 di dunia.
Bisa dibayangkan bahwa, ketika kita berbisnis di media sosial, ada 106 juta orang yang berpotensi untuk menjadi target pasar kita. Hal ini belum termasuk pengguna dari luar Negeri.
Kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah, mengingat tren gaya hidup saat ini yang semakin lekat dengan gadget. Termasuk tren berbelanja online yang terus berkembang, ditandai dengan lahirnya unicorn-unicorn dari Indonesia.
Maka akan sangat rugi sekali kalau Anda tidak memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk. Nah, permasalahannya sekarang, bagaimana cara yang efektif untuk memasarkan produk di media sosial?
Kembali merujuk ke empat elemen yang menjadi variabel kesuksesan social media marketing. Mari kita bedah satu-satu.
Content Creation
Ini hal terpenting, bahkan beberapa guru saya menekankan hal ini. Beliau memberikan presentase hingga 75% untuk ini. Menarik tidaknya konten media sosial tergantung kemampuan dan tools yang dipakai untuk membuatnya. Ada dua cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan konten yang menarik. Pertama, dengan membeli jasa pembuatan konten media sosial; dan kedua, dikerjakan sendiri.
Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa pembuat konten, maka harus siap dengan tambahan pengeluaran. Meskipun dalam hal ini Anda tidak harus punya skill untuk membuat desain konten media sosial, tapi Anda harus rela lehilangan uang.
Ketika anda memilih untuk membuat konten sendiri maka anda harus menyiapkan skill desain yang tidak mudah dan tentunya memiliki computer dengan spec yang mumpuni pastinya. Biasanya konten ini di desain menggunakan software seperti photoshop, coreldraw atau adobe illustrator. Dan semuanya jelas memerlukan skill yang tidak mudah.
Jika Anda tidak punya skill desain konten grafis dan tidak memiliki dana yang cukup, maka solusi terbaiknya adalah dengan menggunakan template powerpoint yang sudah kami siapkan gratis untuk anda. Dengan ini anda tinggal pilih template, edit hanya dengan POWERPOINT dan post hasil dfiting anda.
Dalam versi berbayarnya, Graphpoint menyediakan 2.500+ template desain untuk berbagai kebutuhan marketing anda. GraphPoint memungkinkan siapa pun dengan mudah membuat konten media sosial yang menarik. Bahkan Anda bisa menghemat waktu dan juga biaya pengeluaran.
Jangan khawatir tentang bagaimana cara menggunakan GraphPoint, karena kami sudah siapkan video tutorial dan free template untuk latihan. Anda bisa mendownloadnya gratis melalui link di bawah ini.
Sekarang juga, Anda akan merasakan bahwa membuat konten
media sosial yang menarik adalah hal yang mudah dan murah!
Content Sharing
Setelah Anda memiliki konten, selanjutnya adalah melakukan sharing konten ke media sosial. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan sharing konten ke media sosial, antara lain: waktu yang tepat, kontinuitas, dan audience yang tepat.
Anda harus tahu kapan saat yang tepat untuk share ke media sosial. Cara terbaik untuk mengetahui hal ini adalah dengan membaca analitik dari aktivitas pengguna media sosial.
Ada beberapa referensi yang mengatakan bahwa, golden periode untuk share ke media sosial adalah pada jam 8 – 10 pagi, jam 15 – 18 sore, dan jam 21 malam. Waktu-waktu tersebut dipercaya banyak mendatangkan engagement yang tinggi pada konten yang Anda share.
Selanjutnya Anda harus melakukan share secara kontinue dan konsisten. Lakukan terus menerus, kemudian evaluasilah secara periodik. Amati insight setiap konten yang Anda share di media sosial.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah target audience yang tepat. Sesuaikan konten yang Anda share dengan target audience yang menjadi sasaran produk Anda. Pastikan bahwa informasi tentang produk Anda memang cocok untuk mereka.
Dengan target audience yang tepat, maka konten yang Anda share akan memberi informasi dan manfaat kepada orang yang tepat. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan engagement dari setiap konten yang anda share. Dari sinilah pintu hubungan antara Anda dengan customer terbuka lebar.
Connecting
Bangun interaksi yang baik antara Anda dengan calon customer. Meskipun beberapa orang menghubungi anda sekadar bertanya, tanpa menunjukkan minat untuk membeli. Bisa jadi saat ini mereka hanya bertanya, tapi lain waktu akan menjadi customer Anda.
Semua usaha Anda membuat desain konten yang menarik akan sia-sia jika tidak mampu menjaga hubungan baik dengan customer. Konsistensi Anda dalam bermedia sosial akan menjadi tak berguna, jika respon Anda kurang baik terhadap customer.
Interaksi yang baik, akan menghasilkan hubungan saling percaya antara Anda dengan customer. Maka selanjutnya, Anda bisa mulai membangun jaringan komunitas untuk mendapatkan pembeli setia produk Anda.
Community Building
Sudah saatnya Anda mengumpulkan para customer loyal dalam satu komunitas. Membina mereka, dan menunjukkan cara bagaimana melipatgandakan manfaat dari produk yang mereka beli dari Anda.
Yakinkan mereka bahwa ada keuntungan tambahan jika mereka mau bertindak lebih dari sekadar konsumen. Ajarkan kepada mereka tentang bagaimana meraih sukses dengan bisnis yang sedang Anda jalani.
Ketika komunitas konsumen produk Anda berkembang menjadi reseller, maka order pun akan meningkat tajam. Strategi ini sudah banyak dipraktekkan oleh para marketer sukses dunia. Jadi, sangat disayangkan kalau Anda tidak segera mengikuti jejak sukses mereka.
Penawaran Spesial dari Digipreneur
Kami memahami bahwa untuk menjadi lebih sukses dari para pesaing Anda, maka Anda harus punya kelebihan dibanding mereka. Oleh karena itu kami sudah menyiapkan bonus spesial untuk Anda.
Kami berikan diskon khusus jika Anda membeli paket GraphPoint dan Vidpoint. Kedua tools ini kami sediakan untuk memudahkan Anda membuat konten promosi bisnis di media sosial.
Vidpoint adalah template video promosi yang tersedia dalam format Power Point. Anda tidak perlu punya skill editing video untuk membuat konten video promosi dengan Vidpoint. Karena Anda cukup mengoperasikan Power Point untuk membuatnya.
Silakan download trial template dan video tutorial Graphpoint melalui link di bawah ini.
Jangan sampai Anda menyesal karena tidak mengambil kesempatan ini. Bisa jadi ketika Anda menundanya sekarang, pesaing Anda sudah membuat konten dengan tools ini dan mulai promosi di media sosial. Tentu Anda tidak mau tertinggal jauh dari pesaing Anda, bukan?
Segera hubungi kami untuk mendapatkan bonus spesial tersebut. Karena penawaran kami ini terbatas. Semakin Anda tunda, semakin banyak order yang masuk ke lapak pesaing Anda.
Setelah kita mulai menjalankan bisnis, tentu satu hal yang harus kita lakukan adalah mempromosikan bisnis kita kepada calon pelanggan. Namun, masalahnya kadang kita masih kesulitan menemukan cara yang efektif untuk melakukan promosi. Apalagi jika usaha kita terbatas sebagai bisnis modal kecil.
Sehingga belum juga mendapatkan pelanggan, padahal sudah
keluar biaya lumayan banyak untuk biaya promosi. Tentu kita enggak ingin bisnis
kita gulung tikar lebih awal, dong.
Nah, kira-kira apa yang seharusnya kita lakukan ketika
berada di posisi seperti ini?
Dilema Pelaku Bisnis Modal Kecil Ketika Promosi
Di artikel sebelumnya saya sudah menjabarkan mengenai bisnis
online, usaha yang menjanjikan, dan jenis usaha sampingan yang bisa jadi
pilihan. Di sana saya sebutkan mengenai salah satu cara menjalankannya adalah
dengan berjualan online.
Sumber gambar: pixabay.com
Hal ini melihat femonena gaya hidup orang-orang saat ini
yang cenderung suka online. Baik pengusaha produk digital, maupun fisik, sebagian
besar sudah mulai memaksimalkan media online.
Realitanya enggak banyak dari mereka yang berhasil menjual
produknya via online. Ada yang alasannya gaptek, enggak jago edit foto, enggak
pinter copywriting, dan alasan lainnya.
Kalaupun mereka hendak menggunakan jasa pihak luar, tentu
pertimbangan utamanya adalah persoalan biaya.
Bayar jasa digital marketing tuh enggak murah, Bro. Untuk
ukuran bisnis yang modalnya kecil, tentu kita akan rela melakukan promo
sendiri. Bermodalkan kemampuan apa adanya, dengan sedikit curi-curi ilmu dari
internet.
Kalau bisa konsisten, kita akan mendapatkan hasil yang
bagus. Namun, realitanya enggak banyak kan yang mampu konsisten menjalankan
bisnis sendirian?
Lalu, adakah solusi yang bisa mengatasi masalah promosi
bisnis modal kecil seperti ini? Ada, dong.
Mari kita kupas tentang cara yang oaling efektif untuk
mempromosikan bisnis. Saya akan mencoba menjabarkan berdasarkan beberapa
referensi yang saya pelajari menjadi beberapa poin praktis dengan harapan mudah
dijalankan.
Sebagian besar referensi yang saya baca, menjabarkan
cara-cara promosi yang cenderung teoritis. Kalaupun dalam bentuk teknis, ya
kadang kurang detail menjelaskan bagaimana langkah-langkahnya.
Nah, di artikel ini saya pengin blak-blakan saja. Mengenai
langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan promosi bisnis dengan
modal kecil-kecilan.
Fokus Menguatkan Branding (Produk dan Pelaku)
Sumber gambar: pixabay.com
Cara pertama adalah menguatkan branding dari produk kita dan
juga branding kita sebagai pemilik atau penjual produk. Kenapa demikian? Karena
brand produk yang bagus saja belum cukup memikat orang untuk membeli produk
yang kita jual. Orang masih akan melihat bagaimana perilaku kita sebagai
penjual.
Ilustrasinya begini: misalkan kita sama-sama menjual produk
digipreneur. Barangnya sama, kualitasnya sama, target marketnya sama, bahkan
support sistemnya pun kita dapatkan dari orang yang sama. Lalu kita menawarkan
produk tersebut ke orang yang sama.
Katakanlah ketika saya menawarkan produk tersebut kepada calon
customer A kurang cepat merespon chat. Dia kontak pagi, saya baru jawab sore
harinya. Dia nanya A, B, C, D, lalu saya jawabnya Cuma singkat aja. Bisa
bayangin bagaimana perasaan calon customer tersebut?
Lalu calon customer tersebut iseng menanyakan produk
digipreneur ke reseller lain. Atau katakanlah secara kebetulan dia juga
mendapat tawaran dari reseller lain.
Ketika reseller yang baru ini bisa melayani lebih baik
ketimbang saya, kemungkinan besar calon customer ini akan membeli dari reseller
tersebut. Karena apa? Ketika reseller tersebut bisa membalas chat lebih cepat
dari pada saya, bisa dengan detail menjelaskan jawaban dari setiap pertanyaan
calon customer, maka rasa kepercayaan akan terjalin kuat di antara mereka.
Nah, rasa percaya inilah yang dituju oleh para pelaku bisnis
yang mati-matian membangun brand. Karena memang rasa percaya tersebut yang akan
menentukan terjadinya closing bahkan hubungan baik dengan customer.
Memanfaatkan Jaringan di Media Sosial
Sumber gambar: pixabay.com
Zaman sekarang hampir semua orang punya akun media sosial.
Selain itu, sebagian besar waktu mereka dihabiskan dengan bermedia sosial.
Maka, akan sangat disayangkan sekali kalau kita enggak memanfaatkan media
sosial untuk promosi bisnis.
Memang sih sudah banyak yang mencoba promosi melalui media sosial,
tapi banyak yang mengeluh enggak berhasil. Jualannya enggak laris dan akhirnya
merasa sia-sia. Kalau sudah begini apa yang harus diperbaiki?
Memanfaatkan jaringan pertemanan di media sosial untuk
keperluan promosi, bukan sesuatu yang main-main. Maksudnya, bukan serta merta
langsung promo dan berharap dagangan laris manis.
Ada trik-trik para pebisnis di media sosial yang mungkin
jarang diketahui dan dipraktekin oleh orang-orang. Kalaupun tahu trik ini,
barangkali enggak banyak yang bakal mempraktekkannya. Apa triknya?
Perbaiki Daftar Pertemanan
Sumber gambar: pixabay.com
Kenapa promosi kita di media sosial enggak menghasilkan
closing seperti yang kita harapkan? Salah satu kemungkinan yang jadi
penyebabnya adalah sebagian besar teman kita bukanlah target market yang pas
atas produk yang kita jual.
Ibaratnya kayak kita jualan gorengan di komunitas
orang-orang yang diet rendah kolesterol. Atau seperti menjual gorengan di
keramaian, tapi kita enggak tahu di tempat itu orang-orangnya pada doyan
gorengan atau enggak. Hambar kan?
Iya, solusinya adalah perbaiki daftar pertemanan. Unfriend
saja orang-orang enggak penting atau yang pasif dan yang enggak sesuai target
market produk yang kita jual. Ganti dengan teman baru yang sesuai dengan target
market produk kita.
Hal semacam ini sudah sering dilakukan oleh teman-teman saya
yang mengembangkan bisnisnya. Bahkan ada yang meng-unfriend seluruh teman
laki-lakinya dan hanya berteman dengan akun perempuan. Ini dalam rangka
memperbaiki daftar pertemanan agar sesuai dengan target market produk yang dia
jual.
Share Informasi dan edukasi, Jangan Melulu Jualan Produk
Saya pernah membaca quote keren yang mengatakan bahwa,
“Marketing itu bukan Cuma soal jualan, tapi bagaimana mengedukasi dan memberi
informasi yang bermanfaat kepada orang-orang.”
Kasarannya begini, kira-kira kalau kita sering melihat
postingan orang jualan produk di beranda, bagaimana perasaan kita? Terus
terang, kadang saya unfriend mereka yang kelihatan sering promo produk di
beranda. Saya lebih suka melihat postingan yang edukatif dan infromatif,
meskipun saya tahu bahwa pemilik akun tersebut sebenarnya sedang menjual
produk.
Bukankah sekarang Instagram, Facebook sudah dilengkapi
dengan fitur Story? Bahkan di Instagram ada fitur Highlight atau Sorotan yang
bisa kita manfaatkan untuk memajang produk. Di sanalah tempat efektif untuk
promosi.
Sedangkan beranda, isilah dengan postingan edukasi dan
informasi yang bermanfaat. Sehingga teman-teman dunia maya kita makin betah
stalking status dan kepoin profil kita.
Kemas Materi Sebaik Mungkin
Contoh desain template promosi di Graphpoint
Terakhir, kita harus mengemas materi promosi sebaik mungkin.
Baik dari sisi materi gambar, video, maupun caption yang kita pakai. Memang hal
ini perlu keahlian khusus, enggak sembarang orang mampu editing foto, video,
dan membuat caption yang menarik.
Kalaupun saat ini banyak aplikasi untuk edit foto, kadang
kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mengedit. Bahkan kadang hasilnya
juga kurang memuaskan.
Jika hal ini terus-terusan dibiarkan, sudah bisa dipastikan
kita akan merasa lelah dan akhirnya enggak konsisten lagi dalam melakukan
promosi. Ini bahaya yang sering terjadi.
Cara mengatasi masalah ini sebenarnya sederhana sekali. Kita
bisa memanfaatkan tools yang menyediakan template promosi untuk memangkas waktu
dalam membuat materi. Sudah banyak yang melakukan hal ini. Terutama para
pebisnis yang dituntut untuk memanfaatkan waktu lebih efektif.
Tools seperti apa yang mereka pakai? Graphpoint adalah tools yang sudah terbukti efektif untuk melakukan promosi bisnis.
Graphpoint menyediakan 1.500 lebih template desain promosi
siap pakai yang didesain pada aplikasi Power Point. Enggak butuh skill desain
grafis, kita cukup otak-atik di aplikasi Microsoft Power Poin dalam beberapa
menit sudah bisa membuat materi promosi yang keren.
Enggak percaya? Cek saja testimony para pengguna Graphpoint di link berikut: Testimoni Graphpoint.
Semoga tips yang saya bagikan ini bermanfaat dan bisa
meningkatkan omset bisnis teman-teman semua. Silakan tinggalkan komentar atau
chat admin langsung jika ada hal-hal yang hendak dikonsultasikan terkait bisnis
atau tentang artikel ini. Dengan senang hati kami akan melayani.
Ketika saya mendengar keputusan teman-teman saya yang menolak jabatan lebih tinggi di kantor, rasanya seperti enggak percaya. Selain karena posisi jabatan mereka yang akan menjadi lebih nyaman, sisi gaji tunjangan juga bakal bertambah besar. Mereka ini sudah enggak butuh duit atau bagaimana? pikir saya.
Di beberapa kesempatan, saat ngobrol santai saya pun bertanya kepada mereka. Iya, sekadar mencari jawaban saja biar rasa penasaran saya berkurang. Karena selama ini yang saya tahu, di luar sana orang pada berebut jabatan. Bahkan sampai saling sikut dan mengalahkan.
Mungkin beberapa orang enggak akan percaya jika ternyata alasan mereka menolak jabatan karena enggak mau pusing mikir kerjaan, juga karena sedang serius ngurus usaha sampingan. Wajar, sebab hasil dari usaha sampingan mereka saja bisa melebihi gaji dari kantor. Serius.
Akhirnya saya pun tergiur mencoba ikut jejak mereka. Menggeluti usaha sampingan dengan harapan bisa punya tambahan penghasilan. Syukur-syukur hasilnya bisa melebihi gaji bulanan.
Setelah beberapa tahun saya geluti, ternyata memang benar. Hasil dari usaha sampingan punya potensi melebihi penghasilan utama yang saya dapat dari gaji bulanan di kantor. Namun, kadang meskipun hasil dari usaha sampingan itu lumayan, saya masih sayang untuk melepas pekerjaan utama.
Maka pilihan paling aman, ya menjalani keduanya. Tiap bulan mendapat gaji dari kantor, juga mendapat tambahan penghasilan dari usaha sampingan. Wow, inilah yang sering diidam-idamkan. Punya penghasilan dobel tiap bulan.
Nah, di artikel ini saya akan berbagi informasi terkait jenis-jenis usaha sampingan yang terbukti menghasilkan. Barangkali di antara kita sedang butuh referensi dan bingung mau memulai usaha sampingan.
Peluang dan Jenis Usaha Sampingan di Rumah yang Menghasilkan
Sekarang tuh banyak banget orang yang pengin punya usaha di rumah. Orang-orang mulai sadar bahwa waktu bersama keluarga lebih berharga. Maka, ketika begitu banyak orang sibuk dengan pekerjaan, mereka kehilangan waktu membersamai keluarga.
Perlahan mereka berpikir harus punya solusi untuk mengamankan waktu bersama keluarga. Membersamai anak-anak menghadapi masa depan. Kemudian sebuah pilihan itu mengerucut pada keinginan untuk memulai usaha sampingan.
Orang-orang mulai mengamati peluang, mempelajari keadaan. Melihat fakta bahwa ternyata begitu banyak orang sukses yang mengawali dari usaha sampingan. Bahkan sebagian besar memulainya di rumah.
Karyawan, ibu rumah tangga, guru, dan profesi-profesi lainnya turut mencoba peruntungan dengan usaha sampingan. Nah, kira-kira jenis usaha seperti apa yang mereka tekuni dan terbukti menghasilkan?
Peluang dan Jenis Usaha Sampingan Karyawan
Kita mulai bahasannya dengan usaha sampingan untuk karyawan. Saya karyawan di salah satu rumah sakit swasta di Jogja. Di sela-sela waktu saya mengerjakan pesanan artikel, pembuatan website, desain flyer, dan jasa lain yang berhubungan dengan digital marketing.
Sumber: pixabay.com
Di samping itu saya juga menulis bersama teman-teman untuk menghasilkan produk buku. Lalu saya pun ikut menjual buku-buku tersebut. Apakah hanya saya karyawan yang memiliki usaha sampingan di luar pekerjaan utama?
Enggak. Hampir semua teman-teman karyawan yang saya temui mengatakan bahwa mereka juga punya usaha sampingan. Apa usaha sampingan yang mereka jalankan?
Hampir semua mengatakan, “Jualan online.”
Memang enggak bisa dipungkiri bahwa internet telah mengubah gaya hidup manusia. Internet telah membuat disrupsi pada beberapa aspek bidang bisnis dan pekerjaan. Kalau kita enggak menyesuaikan dengan perkembangan zaman, bisa jadi akan tertinggal.
Kemudahan-kemudahan berbisnis melalui internet telah menyihir banyak orang. Hingga menciptakan peluang usaha yang luar biasa luas. Termasuk peluang bagi karyawan untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui usaha sampingan.
Jualan online melalui program affiliate adalah salah satu pilihan tepat bagi karyawan. Selain karena enggak membutuhkan modal banyak, mereka juga bisa menentukan waktu mereka sendiri kapan harus jualan.
Jualan produk Digipreneur misalnya, kita enggak perlu bayar mahal untuk mendaftar jadi member affiliate resminya. Produknya jelas dibutuhkan, dan ada support sistem untuk memastikan membernya mampu mendapatkan hasil maksimal dalam penjualan.
Apakah member affiliate digipreneur punya kebebasa waktu untuk berjualan? Jelas iya. Karena produk digipreneur berbentuk digital, jadi enggak perlu lapak khusus untuk berjualan. Bisa hanya dengan memanfaatkan media sosial, website, blog, atau dengan direct selling.
Kita yang statusnya sebagai karyawan sibuk pun pasti bisa menjalankan bisnis affiliate digipreneur.
Peluang dan Jenis Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga
Selanjutnya mengenai usaha sampingan yang cocok dijalankan emak-emak alias ibu rumah tangga. Menurut saya emak-emak ini punya pengaruh besar terhadap perekonomian.
Siapa bendahara keuangan dalam rumah tangga? Siapa yang terampil dalam hal urusan belanja? Tentu juga peran-peran lain dalam rumah tangga yang berkaitan dengan uang, sang emak lah yang berdiri paling depan.
Sumber: pixabay.com
Maka dari itu, jika para ibu rumah tangga ini punya usaha sampingan, beban biaya pengeluaran keluarga bisa terbantu. Minimal bisa menaikkan daya beli keluargalah.
Permasalahannya sekarang, usaha sampingan seperti apa yang cocok dan bisa dikerjakan ibu rumah tangga di rumah? Soalnya kan kegiatan sehari-hari ibu rumah tangga tuh lebih banyak di rumah.
Usaha catering atau bikin kerajinan bisa jadi alternatif untuk mencari tambahan penghasilan. Mungkin kita akan berpikir, “duh, saya kan enggak pinter masak, keterampilan juga enggak punya. Bagaimana mau bikin usaha catering?”
Solusinya ya jangan dikerjakan sendiri. Ajak keluarga atau tetangga untuk membangun usaha bersama. Atau kalau mau bikin usaha sendiri mulailah dengan mengamati kebutuhan orang-orang di sekitar kita. Sesuaikan dengan keahlian dan keterampilan yang kita punya. Baru kemudian mulai melakukan test pasar dengan membuat produk dan menawarkan kepada orang-orang di sekitar kita.
Jika responnya bagus, lanjutkan dan kerjakan dengan serius.
Usaha Sampingan Tanpa Modal yang Layak Jadi Pilihan
Di awal tadi sempat saya singgung mengenai produk Affiliate Digipreneur. Sebuah produk yang menurut saya paling layak jadi pilihan untuk usaha sampingan. Baik untuk karyawan, ibu rumah tangga, maupun profesi lainnya.
Bagi yang sudah baca artikel tersebut, pasti sudah paham tentang usaha sampingan apa yang bisa dijalankan tanpa modal dan bagaimana caranya. Karena di artikel tersebut saya bongkar mengenai peluang bisnis online, dan langkah-langkah memulainya.
Mengapa saya sebut tanpa modal? Karena kita bisa menjalankannya sambil bersenang-senang di media sosial. Iya, sambil stalking status mantan pun bisa berjualan. Hehe.
Menyenangkan sekali bukan? Iya, bisnis kan memang harus dijalani dengan senang hati kan? Agar bisa menikmati prosesnya dan mensyukuri setiap hasil yang didapatkan.
Nah, itulah peluang usaha sampingan yang terbukti menghasilkan. Silakan segera tentukan pilihan, dan jangan berlama-lama terjebak dalam pikiran galau kebanyakan pertimbangan.
Bukankah bisnis yang baik itu adalah bisnis yang sudah mulai dijalankan? Bukan yang masih dalam pikiran dan menjamur karena kelamaan direncanakan enggak direalisasikan.
Enggak perlu malu kalau dibilang latah, jika kita hendak mencoba bisnis online. Karena kenyataannya begitu banyak orang bisa sukses di bisnis online. Setidaknya hal ini menunjukkan bahwa peluang bisnis online sangat terbuka lebar.
Saya rasa enggak perlu didetailkan lagi bagaimana suksesnya Bang Nadim Makarim membangun Go Jek, atau sejarah suksesnya Tokopedia menjadi unicorn dari Indonesia.
Ke depan bakal banyak bisnis konvensional yang di-online-kan, juga bakal banyak produk-produk baru bermunculan di dunia online. Apa sebabnya? Karena bisnis online dipandang sangat menggiurkan untuk meningkatkan perekonomian.
Sumber gambar: pixabay.com
Peluang Bisnis Online
Ada berbagai macam jenis bisnis yang bisa kita geluti, terutama bisnis yang bisa dioptimalkan dengan fasilitas internet. Namun, masalahnya banyak orang yang ragu untuk memilih bisnis apa yang cocok buat mereka dan kadang takut menanggung risiko bisnis.
Seolah hanya pengin memulai bisnis ketika benar-benar tahu bakal untung saja. Sebenarnya jika kita paham bahwa, yang namanya peluang itu porsinya 50:50 antara sukses dan gagal, maka keputusan seseorang untuk memulai bisnis harusnya tidaklah jadi beban. Karena yang seharusnya diberi perhatian lebih adalah bagaimana upaya untuk meraih sukses setelah keputusan berbisnis itu diambil.
Ada beberapa jenis peluang bisnis online yang bisa kita ambil, antara lain:
Bisnis Affiliate
Bisnis affiliate ini sampai sekarang masih jadi alternatif bisnis online yang menggiurkan. Dari sisi risiko kerugian sangat kecil, sisi modal finansial juga sangat kecil. Namun, dari sisi keuntungan tentu sangat menggiurkan.
Untuk menjalankan bisnis affiliate, kita hanya perlu mendaftar sebagai member, lalu melakukan promosi produk. Semakin sering promo, semakin besar peluang produk itu terjual. Semakin banyak produk yang terjual, semakin banyak komisi yang didapatkan.
Pada prinsipnya, di bisnis affiliate ini kita akan mendapatkan komisi setelah produk itu terjual. Nah, di sini kita perlu pintar-pintar melakukan promosi produk affiliate.
Salah satu produk affiliate yang sedang banyak diminati adalah produk-produk e-course tentang internet marketing. Seperti yang dijual di website digipreneur.site.
Bisnis Dropship
Bisnis dropship sangat cocok untuk orang yang ingin berbisnis, tapi tidak punya cukup modal. Terutama orang-orang yang tidak punya produk, tapi ingin berjualan.
Sumber gambar: pixabay.com
Pada prinsipnya, pebisnis dropship memang tidak harus memiliki produk sendiri. Bahkan tidak menyimpan stok produk sendiri. Dropsiper hanya melakukan promo produk, memastikan customer membeli produk, lalu menyerahkan urusan pengiriman produk kepada pemilik produk.
Sehingga dropshiper bisa menjalankan bisnis ini tanpa harus susah-susah mengurus produksi dan melakukan packing untuk pengiriman. Bahkan untuk promosi pun bisa dilakukan secara online.
Fenomena bisnis online saat ini menunjukkan begitu banyak orang memilih bisnis dropship sebagai bisnis sampingan. Mereka umumnya memiliki pekerjaan utama, lalu mencari penghasilan sebagai dropshiper.
Sebenarnya akan lebih keren lagi kalau kita sebagai pemilik produk. Memasarkan produk dengan cara dropship. Tentu hal ini punya peluang menambah penghasilan bisnis kita.
Bisnis Reseller
Bisnis reseller juga tidak kalah populer dibanding dropship. Biasanya pelaku bisnis reseller ini adalah orang yang sudah punya modal, tapi belum bisa menciptakan produk sendiri. Sehingga harus membeli produk dari produsen dalam jumlah banyak, lalu dijual kembali.
Dalam bisnis reseller ini kita yang menyimpan produk, melakukan promosi, memastikan pembelian, melakukan packing, dan pengiriman produk. Macam produk bisa bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis produk saja.
Semakin banyak variasi produk yang kita jual, semakin besar peluang untuk terjadi transaksi. Karena segmen pasarnya juga menjadi lebih luas jika dibanding segmen penjualan satu jenis produk saja.
Nah, untuk menjaring konsumen tentu bisa kita lakukan dengan cara online. Bahkan beberapa reseller yang saya kenal, mereka hanya memanfaatkan media sosial untuk berjualan. Buktinya mereka bisa meraup untung lumayan setiap bulannya.
Bisnis Jasa Profesional
Jasa profesional merupakan salah satu bisnis yang membanjir di internet. Mulai dari jasa penulis artikel, jasa SEO, jasa servis elektronik, dan lain sebagainya.
Sumber gambar: pixabay.com
Bisnis model ini lebih menitikberatkan pada skill yang kita miliki untuk ditawarkan ke orang lain. Jadi kita tidak perlu membeli produk untuk dijual lagi. Melainkan meng-upgrade kemampuan kita untuk meningkatkan skill. Kemudian skill ini yang kita jual.
Karena tidak semua orang mampu menguasai semua jenis keterampilan. Sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu butuh orang lain untuk mengerjakannya.
Selama ini kendala yang dihadapi adalah kesulitan saat mencari orang yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Apalagi jika mengandalkan orang-orang di sekitar kita. Maka kehadiran internet sangatlah membantu untuk mengatasi masalah itu.
Inilah peluang buat para profesional untuk berbisnis online. Menemukan klien melalui online menjadi solusi untuk meningkatkan penghasilan.
Cara Memulai Bisnis Online
Setelah membahas peluang bisnis online, pastinya akan ada pertanyaan, “Bagaimana cara memulainya?”
Sebenarnya tidak sulit untuk memulai bisnis online, kita hanya perlu niat dan komitmen untuk menjalankannya. Selebihnya kita harus bisa belajar dan beradaptasi selama menjalankan proses bisnis online.
Karena dunia online tuh dinamis, perubahannya cepat sekali. Jadi kita harus peka dan bisa membaca arah perkembangan yang sedang terjadi.
Bagi yang masih ragu untuk memulai bisnis, silakan coba memulai bisnis online. Tenang saja, berikut ini tips bagaimana memulai bisnis online.
Karena tips ini ditujukan untuk pemula, maka saya pilihkan bisnis online yang risiko ruginya paling kecil, yaitu bisnis affiliate.
Nah, bagaimana cara memulai bisnis online ini?
Pertama, Memilih Produk Untuk Bisnis Online
Tentukan produk affiliate yang hendak kita jual.
Pastikan produk tersebut memang dibutuhkan oleh banyak orang.
Pastikan informasi tentang produk tersebut cukup untuk memahami kelebihan dan kekurangannya.
Temukan beberapa produk yang paling direkomendasikan dan telah terbukti laku di pasaran. Seperti produk-produk digipreneur yang akan selalu dicari para marketer online.
Kedua, Mendaftar Anggota Affiliate
Silakan kunjungi website produk affiliate dan pelajari bagaimana cara mendaftar untuk menjadi anggota. Seperti link pendaftaran member affiliate produk marketing online berikut: Daftar Member Affiliate
Isi data diri dengan benar sesuai dengan kartu identitas yang kita punya.
Ketiga, Mengenalkan Produk Kepada Orang Lain
Mulailah dengan menghubungi orang terdekat kita, nomor kontak yang kita punya, kenalkan produk yang kita jual.
Rutin posting di beranda media sosial tentang hal-hal yang berhubungan dengan produk yang kita jual.
Gunakan media-media lain untuk promosi produk.
Follow up semua aktivitas promosi untuk mengetahui aktivitas penjualan produk.
Keempat, Bentuk Tim Untuk Membangun jaringan.
Mulailah dengan membuat grup sharing di media sosial.
Rekrut orang-orang terbaik untuk turut terlibat dalam pemasaran produk online kita.
Kolaborasi dengan tim marketer lain untuk melakukan inovasi pemasaran produk.
Jaga komunikasi dengan baik kepada semua relasi dan tim yang terlibat dalam bisnis online kita.
Nah, itulah beberapa cara untuk memulai bisnis online dengan mudah. Kita tidak perlu keluar modal banyak, dan tidak harus menanggung risiko kerugian yang besar.
Silakan praktekkan dan konsultasikan dengan tim Digipreneur jika dirasa ada sesuatu yang menghambat untuk memulai bisnis online.
One Comment